TUGAS
BAB 1
Jawab :
ELEKTRONIKA
DAYA
Disusun oleh :
SYUKRON JAMIL
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Elektronika Daya merupakan salah
satu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas aplikasi elektronika yang
berkaitan dengan peralatan listrik yang berdaya cukup besar. Berbagai macam
peralatan dan aplikasi nyata di industri yang menggunakan sumber listrik memiliki
kapasitas daya yang sangat besar seperti motor listrik, pemanas, pendingin,
fun, kompresor, pompa, conveyor dan aplikasi-aplikasi lainnya. Elektronika daya
mulai populer setelah berbagai pengaturan secara konvensional kurang dapat
memenuhi kebutuhan industri. Pengaturan
berbagai aplikasi di industri secara konvensional tidak efektif dan menimbulkan
rugi-rugi yang cukup besar sehingga diperlukan mekanisme pengaturan yang lebih
baik. Salah satu pilihan adalah dengan menggunakan perangkat elektronika. Untuk
dapat melakukan pengaturan berbagai macam peralatan di industry diperlukan
peralatan kontrol yang mampu beroperasi pada tegangan dan arus yang cukup besar
Bidang ilmu Elektronika Daya
mencakup berbagai bidang ilmu yang mendasari perkembangan ilmu ini. Beberapa
bidang ilmu yang terkait dengan Elektronika daya diantaranya adalah:
Elektronika, Teori rangkaian, Sistem control, Elektromagnetika, Mesin-mesin
listrik, Sistem Tenaga Listrik, Komponen semikonduktor dan komputer.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat diberikan perumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1. apa
itu dc-dc converter?
1.2.2. apa
itu AC Voltage Controller (Pengendali
Tegangan AC)?
1.3. Tujuan
Pembahasan
Dari
rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan makalah ini bertujuan
agar dapat :
1.3.1. Mengetahui
tentang DC-DC converter.
1.3.2. Mengtahui
tentang AC Voltage Controller (Pengendali
Tegangan AC)
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. DC-DC CONVERTER
DC to DC Converter adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengubah suatu tegangan searah ke tegangan searah yang
lain dengan nilainya dapat ditingkatkan atau diturunkan. DC to DC converter ini memanfaatkan Charging dan discharging pada
inductor, dengan metode switching. Switch yang digunakan adalah semikonduktor
yang dioperasikan pada frequency tinggi semisal transistor BJT atau juga FET.
DC to DC ini sangat sering dipakai di industry secara umum, dan elektronik
khususnya, karena memiliki efesiensi yang tinggi. Divice ini biasanya dipakai
sebagai pengatur kecepatan motor, atau mobil listrik, dan bisa juga untuk
charger.
Konverter DC-DC berlaku seperti
halnya trafo/transformer yang
mengubah tegangan AC tertentu ke tegangan AC yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Tidak ada peningkatan ataupun pengurangan daya masukan selama
pengkonversian bentuk energi listriknya, sehingga secara ideal persamaan
dayanya dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
Konverter DC-DC
dapat dibagi menjadi 2 kategori besar, yaitu yang terisolasi dan yang tak
terisolasi. Kata ’isolasi’ disini secara sederhana bermakna adanya penggunaan
trafo (isolasi galvanis) antara tegangan masukan dan tegangan keluaran
konverter DC-DC. Beberapa sumber menyebutkan bahwa konverter DC-DC yang tak
terisolasi dengan istilah direct converter, dan
konverter yang terisolasi dengan istilah indirect converter.
2.1.1. Jenis-jenis DC-DC Converter
A. Topologi Penurun Tegangan (Buck Converter)
Konverter jenis buck merupakan
konverter penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi
tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Seperti terlihat pada gambar 2,
rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar
pasif (diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya.
Gambar Rangkaian konverter DC-DC tipe buck
Untuk tegangan kerja yang rendah,
saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET) sehingga susut
daya pada saklar bisa dikurangi. Apabila menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar
ini akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu saklar
yang menutup setiap saat.
Tegangan rata-rata buck converter
Persamaan tegangan buck converter
Analisis riak arus keluaran diperlukan
untuk bisa mendesain tapis atau filter keluaran konverter DC-DC. Untuk
mendapatkan riak arus keluran konverter buck yang
kecil, diperlukan
tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan meningkatkan
frekuensi penyaklaran. Riak arus keluaran konverter DC-DC akan bernilai
maksimum apabila konverter bekerja pada duty cycle (d) =
0,5.
Analisis riak arus buck
Gambar dibawah ini adalah kondisi
arus yang mengalir di tapis induktor pada saat konverter DC-DC bekerja pada
kondisi kritis. Yang dimaksud dengan kondisi kritis disini adalah kondisi
dimana arus di induktor mengalir ke beban sampai tepat bernilai nol pada saat
saklar OFF, atau induktor bekerja sebagai sumber arus.
Penyaklaran pada kondisi kritis
B. Topologi Penaik Tegangan (Boost Converter)
Konverter boost berfungsi
untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi dibanding tegangan
masukannya, atau biasa disebut dengan konverter penaik tegangan. Konverter ini
banyak dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin. Skema konverter
jenis ini dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4, dimana komponen utamanya
terdiri atas MOSFET, dioda, induktor, dan kapasitor. Keunggulan dari konverter boost adalah
mampu menghasilkan arus masukan yang kontiniu.
Gambar Rangkaian konverter DC-DC tipe boost
Karena arus masukan konverter dapat
dijaga kontinu, pada saat konverter ini diserikan
dengan penyearah dioda, konverter ini tidak
menimbulkan harmonisa pada arus sumber penyearah dioda. Atau dengan kata lain, arus
sumber mempunyai bentuk gelombang mendekati sinusoidal dengan faktor daya sama
dengan satu.
Gambar Rangkaian konverter DC-DC tipe boost + penyearah dioda (faktor daya
satu)
Persamaan umum boost
Persamaan riak arus boost
C. Topologi Penurun-Penaik Tegangan (Buck-Boost Converter)
Konverter buck-boost dapat
menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada
sumbernya. Jika MOSFET OFF maka arus akan mengalir ke induktor, energi yang
tersimpan di induktor akan naik. Saat saklar MOSFET ON energi di induktor akan
turun dan arus mengalir menuju beban. Dengan cara seperti ini, nilai rata-rata
tegangan keluaran akan sesuai dengan rasio antara waktu pembukaan dan waktu penutupan saklar. Hal inilah yang membuat topologi ini bisa
menghasilkan nilai rata-rata tegangan keluaran/bebn bisa lebih tinggi maupun
lebih rendah daripada tegangan sumbernya.
Gambar 5 Rangkaian konverter DC-DC tipe buck-boost
Persamaan umum dan persamaan
riak arus keluaran buck boost
Masalah utama dari
konverter buck-boost adalah membutuhkan tapis induktor dan kapasitor yang besar
di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena konverter dengan topologi
seperti ini menghasilkan riak arus yang sangat tinggi. Adapun yang perlu diperhatikan
juga disini adalah tegangan keluaran konverter buck-boost bernilai negatif atau
berkebalikan dengan sumber tegangan masukan.
D. Topologi Cuk
Seperti halnya tipe buck-boost, konverter DC-DC topologi ini juga dapat
menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil ataupun lebih besar daripada
sumber tegangan. Dengan tambahan induktor dan kapasitor pada sisi masukan,
membuat topologi ini menghasilkan riak arus yang lebih kecil daripada topologi buck-boost.
Gambar Konverter DC-DC tipe cuk
E. Topologi Sepic
Konverter topologi
ini adalah perbaikan dari topologi konverter DC-DC tipe cuk. Konverter topologi
ini memungkinkan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang berpolaritas sama
dengan sumber tegangan masukan.
Gambar 7 Konverter DC-DC tipe SEPIC
Contoh Soal DC DC CONVERTER Buck-Boots
1). Dikrtahui tegangan input adalah
12 Volt dengan Duty cycle (k=D0) adalah 0,25 ; fs= 25kHz ; L= 150 uH ; C=220 uF
; Ia= 1,25. Hitunglah tegangan output rata-rata (Va), Ripple tegangan output,
ripple arus outut?
a.
b.
c.
2).
Hitunglah ripple tegangan dan ripple arus pada DC Chopper tipe Boost bila
diketahui Vs=5 V ; Tegangan output rata-rata= 15 V ; arus output rata-rata =
0,5 A ; Frekuensi switching = 25 kHz, L= 150 uh ; dan C= 200 uF
Jawab
:
2.2.
AC VOLTAGE CONTROLLER (Pengendali
Tegangan AC)
AC Voltage Controller (Pengendali
Tegangan AC) yang digunakan untuk memvariasikan RMS value tegangan bolak
diterapkan pada sirkuit beban dengan memperkenalkan Thyristors between beban
dan sumber tegangan ac konstan. RMS nilai bolak voltage applied ke sirkuit
beban dikendalikan dengan mengendalikan sudut memicu dari Thyristorsin tegangan
AC kontroler circuits singkat, tegangan AC kontroler adalah jenis thyristor
konverter daya yang digunakan untuk mengubah tegangan tetap, frekuensi tetap AC
pasokan input untuk mendapatkan output variablevoltage AC. RMS nilai tegangan
output AC dan aliran listrik AC ke theload dikendalikan dengan memvariasikan
(menyesuaikan) pemicu sudut ‘ α ‘.
Ada
dua jenis kontrol thyristor digunakan dalam praktek untuk mengontrol aliran
listrik ac, yaitu :
1. On-Off control (kendali On-Off)
2. Phase control (kendali fase)
2.2.1. FASE KONTROL
Dalam kontrol fase Thyristors
digunakan sebagai switch untuk menghubungkan sirkuit beban ke pasokan input ac,
untuk bagian dari setiap siklus input. Itu adalah tegangan suplai ac menggunakan
Thyristors selama bagian dari setiap siklus input. Saklar thyristor dihidupkan
untuk bagian dari setiap setengah siklus, sehingga pasokan input tegangan
muncul di seluruh beban dan kemudian dimatikan selama sisa bagian dari masukan
setengah siklus untuk memutuskan suplai ac dari beban.
Dengan mengontrol sudut fase atau
sudut pemicu 'α' (delay angle), output RMS tegangan beban dapat dikontrol. Pemicu
delay angle 'α' didefinisikan sebagai sudut fase (nilai ωt) di mana thyristor
menyala dan arus beban mulai mengalir. Thyristor pengendali tegangan ac
menggunakan ac garis pergantian atau fase ac pergantian. Thyristor dalam ac
pengendali tegangan garis commutated (fase commutated) sejak pasokan input ac.
Ketika tegangan input ac berbalik dan menjadi negatif selama setengah siklus
negatif arus yang mengalir melalui penurunan budidaya thyristor dan 2 jatuh ke
nol. Dengan demikian thyristor ON alami mati, ketika arus perangkat jatuh ke nol.
Thyristors kontrol fase yang relatif
murah, converter kelas Thyristor yang lebih lambat dari beralih inverter cepat
kelas Thyristors biasanya yang digunakan. Untuk aplikasi diatas 400Hz, jika
Triacs yang tersedia untuk memenuhi tegangan dan peringkat saat aplikasi
tertentu, Triacs yang lebih umum digunakan. Karena garis ac pergantian atau
pergantian alami, tidak perlu ekstra pergantian sirkuit atau komponen dan
sirkuit untuk ac pengendali tegangan sangat sederhana.
Karena
sifat dari bentuk gelombang output, analisis, derivasi dari ekspresi untuk
kinerja parameter yang tidak sederhana, terutama untuk tahap dikendalikan
tegangan ac kontroler dengan beban RL. Tapi bagaimanapun sebagian besar beban
praktis adalah dari jenis RL dan maka beban RL harus dipertimbangkan dalam
analisis dan desain tegangan ac kontroler sirkuit.
2.2.2. Prinsip
ON-OFF Pengendalian Teknik (Siklus Integral Kontrol)
Prinsip
dasar teknik kontrol on-off dijelaskan dengan mengacu pada fase tunggal gelombang
penuh rangkaian tegangan ac kontroler ditunjukkan di bawah ini.
Gambar
fase tunggal gelombang penuh rangkaian AC tegangan pengendali
Gambar Bentuk
gelombang
2.2.3. RMS Nilai Output Tegangan, Untuk Metode
ON-OFF Kontrol
Ø RMS Output (Load) Voltage
Ø Duty Cycle
Ø RMS Load Current
Ø Output AC (Load) Power
Ø Input Power Factor
Ø The Average Current of Thyristor T(Avg )
Ø RMS Current of Thyristor T (RMS )
Contoh Soal :
1.
Pengendali tegangan ac 1 fasa 2 arah
mempunyai tegangan masukan efektif 120 V dan beban resistif 6 ohm. Besarnya
sudut perlambatan penyalaan thyristor
. Tentukan:
a.
Tegangan efektif
keluaran (volt).
b. Daya keluaran
(Watt)
c. Faktor Kerja Masukan
d. Arus
thyristor rata-rata dan efektif.
Jawab :
Besarnya tegangan efektif keluaran
Arus efektif keluaran
Daya Beban
Arus masukan sama besar dengan arus
beban.
Jadi
Daya masukan (VA)
Jadi
Faktor Kerja Masukan =
=
.
Setiap
thyristor konduksi hanya setengah siklus, dengan demikian diperoleh:
Arus
thyristor rata-rata
Arus
thyristor efektif
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Ø DC to DC Converter adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengubah suatu tegangan searah ke tegangan searah yang lain
dengan nilainya dapat ditingkatkan atau diturunkan.
Ø Jenis-jenis dc-dc converter ada 5, antara lain
adalah :
1. Topologi penurun tegangan (buck converter)
2. Topologi penaik tegangan (boost converter)
3. Topologi penurun-penaik tegangan
(buck-boost converter)
4. Topologi cuk
5. Topologi sepic
Ø Tegangan AC kontroler adalah jenis thyristor
konverter daya yang digunakan untuk mengubah tegangan tetap, frekuensi tetap AC
pasokan input untuk mendapatkan output variablevoltage AC.
Ø Ada dua jenis kontrol thyristor
digunakan dalam praktek untuk mengontrol aliran listrik ac, yaitu :
1. On-Off control (kendali On-Off)
2. Phase control (kendali fase)
Ø Prinsip dasar teknik kontrol on-off
dijelaskan dengan mengacu pada fase tunggal gelombang penuh rangkaian tegangan
ac kontroler.
DAFTAR PUSTAKA
v http://zmpulungan.wordpress.com/2012/11/18/dc-to-dc-converter/
(di akses pada 22 Desember 2014)
v https://boeedy.wordpress.com/2012/09/20/dc-to-dc-converter-chapter-1-2/
(di akses pada 22 Desember 2014)
v https://helmisudiro.wordpress.com/category/elektronika-daya/pengertian-elektronika-daya/
(di akses pada 22 Desember 2014)
v http://indone5ia.wordpress.com/2011/09/02/sekilas-mengenai-konverter-dc-dc/
(di akses pada 22 Desember 2014)